• Selamat Datang

    Ini adalah blog pribadi saya untuk mengembangkan keilmuan Biologi

  • Apa itu Biologi?

    Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan biotik dan abiotik

  • UIN Makassar

    Saya kuliah di UIN Makassar jurusan S1 Biologi.

  • Biologipedia

    Biologipedia adalah salahsatu komunitas biologi online terbesar di Indonesia

  • Hobi saya

    Hobi saya adalah belajar, melakukan penelitan dan berselancar di dunia maya mencari informasi biologi

Laporan Praktikum Gametogenesis

GAMETOGENESIS
BAB I
PENDAHLUAN
A. Latar belakang
Gamet merupakan produk akhir dari gametogenesis yang berlangsung di dalam gonad (testis atau ovarium). Gamet yang merupakan spermatogenesis disebut sperma, sedangkan gamet yang mereupakan produk dari oogenesis disebut ovum. Gamet berfungsi sebagai pembawa informasi genetic dari kedua parental kepada keturunannya. Gamet jantan disebut spermatozoid dan gamet betina yaitu sel telur. Spermatozoa diproduksi di dalam tubulus seminiferus. Spermatosit vertebrata terdiri atlas bagian kepala, leher, bagian tengah dan ekor yang merupakan flagel yang panjang.
Spermatogenesisi berlangsung di dalam testis, tepatnya pada dinding tubulus seminiferus. Proses tersebut berlangsung mulai dari dinding tepi sampai ke lumen tubulus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus tersusun atas dua komponen utama yaitu sel somatic berupa sel-sel sertoli dan sel germa. Proses dari pembentukan sel kelamin atau yang biasa disebut gametogenesis ini melibatkan dua tipe pembentukan gamet yaitu spermatogenesis dan oogenesis. Dimana spermatogenesis (pada hewan jantan) berlangsung pada gonad(testis) dan hasilnya adalah sperma, sedangkan oogenesis (pada hewan betina) berlangsung pada gonad(ovarium) dan hasilnya adalah ovum.
Pada pelaksanaan praktikum mengenai Gametogenesis, kami melakukan pengamatan terhadap preparat histologist testis dan ovarium mencit. Disini kami mengamati mengamati struktur morfologi tubulus seminiferus beserta sel-seel sperma dan folikel telur yang berkembang pada preparat ovarium mencit , hal ini dilakukan untuk melihat perbedaan proses spermatogenesis dan oogenesis.
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari proses pembentukan sel kelamin jantan dan betina melalui pengamatan preparat histologis.

C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari dilakukannya praktikum ini adalah membandingkan proses pembentukan sel kelamin pada hewan jantan dan betina.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gamet dihasilkan dalam gonad. Gamet jantan spermatozom dihasilkan dalam gonad jantan, disebut testis. Gamet betina ovum dihasilkan dalam gonad betina, disebut ovarium. Tahap perbanyakan (polifrasi) berlangsung secara mitosis berulang-ulang. Gametagonium membelah menjadi 2, 2 menjadi 4, 4 menjadi 8 dan seterusnya. Gametogonium ini akan tumbuh, menjadi gametosit I. Gametosit I akan mengalami tahap pematangan, berlangsung secra miosis. Akhir miosis I membentuk gametosit II, perubahan berbentuk (transformasi) menjadi gamet (Yatim, 1994).
Gametogenesis dikontrol oleh hormon yang digetahkan tiga organ berikut: hipotalamus, hipofisa, dan gonad. Hipotalamus adalah bagian dasar otak yang berada di atas hipofisa. Kelenjar ini mengontrol pekerjaan gonad lewat pengontrolan hipofisa. Hipofisa menghasilkan hormon gonadotropin, yang bekerja mengontrol pekerjaan gonad. Selain menghasilkan gamet, gonad juga menghasilkan hormon kelamin: testosteron pada jantan, estrogen pada betina (Yatim, 2001).
Sperma terbentuk melalui serangkaian pembelahan meosis dalam saluran sperma (spermatic tubule) yang sangat panajang tapi tersusun dalam kumparan yang ekstensif. Sel intertisial yang tersebar dalam saluran testis, terus-menerus mensekresikan testosterone, androgen utama pada laki-laki. Androgen disintesis dan disekresikan pada laju yang tinggi setelah pubertas, saat terjadinya kematangan seksual (Fried, 2005).
Menurut Adnan (2008), spermatogenesis berlangsung didalam testis. Tepatnya pada dinding tubulus seminiferus. Proses ini berlangsung mulai dari dinding tepi sampai lumen tubulus seminiferus yang tersusun atas dua komponen utama yaitu sel somatik berupa sel sertoli dan sel germa. Tingkatan perkembangan sel germa dalam tubulus seminiferus adalah sebagai berikut :
1. Spermatogonium : Ukuran relative kecil, bentuk agak oval, inti berwarna kurang terang, terletak berderet didekat/melekat membran basalis.
2. Spermatosit I : Ukuran paling besar, bentuk ulat, inti berwarna kuat, letak agak menjauh dari membran basalis.
3. Spermatosit II : Ukuran agak kecil (½ x spermatosit I), bentuk bulat, warna inti lebih kuat, letak makin menjauhi membran basalis (mendekati lumen).
4. Spermatid : Ukuran kecil, bentuk agak oval, warna inti kuat, kadang-kadang pignotis, letak didekat lumen.
5. Spermatozoid : Spermatozoa muda melekat secara bergerombol pada sel sertoli, yang muda terdapat didalam lumen.
Spermatogenesis dimulai dengan pertumbuhan spermatogonium menjadi sel yang lebih besar disebut spermatosit primer. Sel-sel ini membelah menjadi dua spermatosit sekunder yang sama besar yang kemudian mengalami pembelahan meiosis menjadi empat spermatid yang sama besar pula. Spermatid ini yaitu sebuah sel bundar dengan sebagian besar protoplasma merupakan gamet dewas dengan sejumlah kromosom haploid . suatu proses pertumbuhan dan diferensiasi yang rumit, tetapi bukan merupakan pembelahan sel, mengubah spermatid menjadi sperma yang fungsiolnal (Ville, 1984).
Spermatogenesis dikontrol oleh hormon steroid seks, yaitu tostesteron. Tostesteron disintesis oleh sel-sel intertisial testis atau sel-sel leydig. Sel-sel leydig terdapat diantara tubulus seminiferus testis. Tostesteron berdifusi ke dalam tubulus seminiferus, ia merangsang spermatogenesis.produksi testosterone oleh sel leydig diatur oleh hormon gonadotropin, yaitu Luiteinizing hormone (LH) sering pula dinamakan Inteticial Cell Simulating Hormone (ICSH) (Adnan, 2008).
Oogenesis berbeda dari spermatogenesis dalam tiga hal penting. Pertama, selama pembelahan miosis oogenesis, sitokinesis bersifat tidak sama (unequal), dengan hampir semua sitoplasma dimonopoli oleh satu sel anak, yaitu oosit sekunder. Sel besar tersebut dapat terus berkembang menjadi ovum; produk lain miosis, yaitu sel yang lebih kecil yang disebut badan polar (polar body) akan mengalami degenerasi. Hal tersebut berbeda dari spermatogenesis, ketika keempat produk miosis I dan II berkembang menjadi sperma yang dewasa. Kedua, sementara sel-sel asal sperma berkembang terus membelah melalui mitosis sepanjang hidup laki-laki, hal ini tidak berlaku bagi oogenesis pada betina. Saat lahir, ovarium telah mengandung semua sel yang akan berkembang menjadi telur. Ketiga, oogenesis mempunyai periode “istirahat” yang panjang, berlawanan dengan spermatogenesis yang menghasilkan sperma dewasa dari sel prekursor dalam urutan yang tidak berhenti (Campbell, 2004).
Dalam tahap pertama perkembangan folikel terjadilah folikel primer yang berasal dari satu sel epitel benih yang membelah diri. Sel yang nantinya aka menjadi ovum (telur) berada di tengah-tengah dikelilingi oleh sel-sel kecil hasil pembelahan tadi. Sel-sel kecil ini merupakan lapisan sel yang tebal yang disebut membrane granulose. Folikel perimer ini kebanyakan berada langsung di bawah kulit ovarium yang tipis sekali dan disebut tunika albuginea. Folikel primer ini dapat dibedakan dari folikel sekunder dari letaknya dan membrane yang membungkus ovumnya. Folikel primer terletak dekat atau melekat pada permukaan ovarium dan ovanya tidak terbungkus oleh membrane viteline (Partodiharjo, 1987).

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : senin, 6 Desember 2011
Pukul : 14.00 - 16.00
Tempat : Laboratorium Pendidikan Biologi, fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Alauddin Makassar
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Mikroskop cahaya
2. Bahan
a. Preparat histologi testis
b. Ovarium mencit (Mus musculus).
C. Prosedur Kerja
1. Mengamati preparat testis di bawah mikroskop dengan menggunakan pembesaran lemah dan pembesaran kuat.
2. Menggambar sebuah tubulus seminiferus beserta sel-sel germa yang berkembang di dalamnya. Menggambar pula sel-sel intertisial (sel Leydig) yang terdapat di ruang antar tubulus.
3. Mengamati preparat ovarium dibawah mikroskop dengan menggunakan pembesaran lemah dan pembesaran kuat.
4. Menggambar masing-masing folikel telur yang berkembang di dalamnya dan menyebutkan bagian-bagiannya dengan lengkap.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan
Dalam praktikum ini kita akan mengamati prose pembentukan gamet atau yaitu spermatogenesis pada hewan jantandengan mengamati preparat histologist testis dan oogenesis pada hewan betina dengan mengamati preparat awetan ovarium.
1. Testis mencit (Mus musculus)
Pengamatan terhadap preparat histologi testi mencit, dapat kita amati bagian-bagiannya yaitu tubulus seminiferus. Dimana pada bagian tubulus seminiferus tersebut dapat diamati bagian lumen, sel-sel spermatosit dan sperma. Spermatogenesis berlangsung di dalam testis tepatnya pada dinding tubulus seminiferus. Proses spermatogenesis berlangsung dari tepi ke bagian dalam (lumen). Adapun tahapan proses tersebut adalah sebagai berikut:
a) Spermatogonium: Ukuran relatif kecil, bentuk agak oval, inti berwarna kurang terang, terletak berderet di dekat/melekat pada membran basalis.
b) Spermatosit I: Ukuran paling besar, bentuk bulat, inti berwarna kuat, letak agak menjauh dari membrane basalis.
c) Spermatosit II: Ukuran agak kecil (setengah kali dari spermatosit I), bentuk bulat, warna inti lebih kuat, letak makin menjauhi membrane basalis (mendekati lumen).
d) Spermatid: Ukuran kecil, bentuk agak oval, warna inti kuat, kadang-kadang piknotis, letak di dekat lumen.
e) Spermatozoid: Spermatozoa muda melekat secara bergerombol pada sel sertoli, yang muda terdapat di dalam lumen.
f) Sel sertoli: berperan dalam menyusun dinding tubulus seminiferus dan berfungsi nutritive, proteksi, dan regulator.
g) Sel interstitial: terleak di antara tubulus seminiferus dengan komponen seluler utamanya adalah sel leydig yang berfungsi untuk mensintesis hormon androgen, misalnya testosteron.

2. Ovarium mencit (Mus musculus)
Oogenesis adalah proses pembentukan gamet betina atau sel telur yang berlangsung di dalam gonad betina atau ovarium. Mula-mula oogenia mengalami poliferasi secara mitosis, kemudian tumbuh menjadi oosit primer lalu memasuki tahapan pematangan (miosis). Pembelahan miosis pertama menghasilkan satu sel spermatosit sekunder, dan satu sel polosit atau badan polar pertama. Pada pembelahan miosis kedua, oosit sekunder membelah menghasilkan satu sel ootid dan satu badan polar pertama atau polosit. Badan polar sering kali mengalami denegenrasi sebelum memasuki pembelahan miosis kedua. Pada oogenesis, sel germa berkembang di dalam folikel telur. Folikel telur dibedakan atas dua jenis:
a) Folikel primordial, merupakan folikel yang terdapat sebelum lahir yang diliputi oleh satu lapisan se-sel berbentuk pipih.
b) Folikel tumbuh, memiliki folikel yang sedang tumbuh yang terdiri atas sel-sel folikel, oosit primer dan stroma yag menelilingi folikel. Dimana folikel tumbuh ini terdiri dari:
1) Folikel primer: terdiri dari sebuah oosit yang dilapisi oleh selapis sel folikel yang dipisahkan oleh zona pellusida.
2) Folikel sekunder: terdiri dari sebuah oosit I yang dilapisi oleh beberapa sel granulose.
3) Folikel tersier: volume stratum granulosum yang melapisi oosit I bertambah besar atau banyak. Terdapat beberapa celah diantara sel-sel granulose. Jaringan ikat stroma yang terdapat diluar stratum granulosum menyusun diri membentuk teka interna yang berperan dalam jaringan penyambung bagian dalam dan teka eksterna berperan sebagai jaringan penyambung bagian luar.
4) Folikel matang (folikel Graff): berukuran paling besar, antrum menjadi sebuah rongga besar yang berisi cairan folikel. Oosit dikelilingi oleh sel granulose yang disebut corona radiate yang berfungsi sebagai pelindung oosit pada saat ovulasi, saat-saat pembuahan, dan pada saat bergerak di dalam tuba fallopi, selanjutnya dihubungkan oleh sel-sel granulose tetapi oleh tangkai penghubung yang disebut Cumulus ooforus.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum yang telah kami lakukan, maka dapat kami simpulkan bahwa:
1. Spermatogenesis yang terjadi pada testis jantan memiliki beberapa tahap yakni spermatogonium, spermatosit primer, spermatosit sekunder, spermatid dan spermatozoa.
2. Oogenesis yang terjadi pada ovarium mencit betina memiliki beberapa tahap yang meliputi oogonium, oosit primer, oosit sekunder, ootid an ovum. Dalam oogenesis sel germa berkembang didalam folikel telur yakni folikel primordial, folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier, dan folikel matang (folikel Graff).

B. Saran
saran pada praktikum ini adalah :
1. Sebaiknya Praktikan lebih tetib dlam laboratorium
2. ...........

DAFTAR PUSTAKA


Adnan. 2008. Perkembangan Hewan. FMIPA UNM: Makassar.


Fried, George, dkk. 2005. Scaum Out Lines Biologi Edisi Kedua. Erlangga: Jakarta.

Partodihardjo, Soebadi. 1987. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.

Ville, Walker, dan Barnes. 1984. Zoology umum edisi keenam jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Yatim, Wildam. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito: Bandung.