Siklus Hidup Lalat Buah


I. Tujuan
Untuk mendeskripsikan daur hidup Drosophila sp

II. Tinjauan Pustaka
Lalat buah merupakan salah satu jenis lalat yang sering dijumpai hinggap pada buah-buahan. Lalat ini lebih menyukai buah yang masak karena buah yang lebih masak mempunyai kandungan zat-zat yang dibutuhkan oleh keturunan lalat buah dan kelunakan buahnya memudahkan induk lalat untuk memasukkan telurnya di bawah permukaan kulit buah. Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu seri segmen yang teratur. segemen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, yaitu; kepala, thoraks, dan abdomen. Seperti hewan simetris bilateral lainnya.

Menurut Ellseth dan Baumgardner(1984), Lalat Dosophila mempunyai siklus hidup yang sangat pendek yaitu sekitar 12 hari pada suhu kamar. Kondisi dibawah ideal dapat menghasilkan 25 keturunan tiap tahun. Siklus hidup lalat ini akan semakin pendek apabila kondisi lingkungannya tinggi.
Menurut sistem taksonomi atau pengelompokan jenis makhluk hidup lalat Drosophila melanogaster dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Drosophilidae
Subfamily : Drosophilinae
Genus : Drosophila
Species : Drosophila sp
Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu seri segmen yang teratur. segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, ayitu; kepala, thoraks, dan abdomen. seperti hewan simetris bilateral lainnya, Drosophila ini mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor) dan poros dorsoventral (punggung-perut). Pada Drosophila, determinan sitoplasmik yang sudah ada di dalam telur memberi informasi posisional untuk penempatan kedua poros ini bahkan sebelum fertilisasi. setelah fertilisasi, informasi dengan benar dan akhirnya akan memicu struktur yang khas dari setiap segmen.
Adapun ciri umum lain dari Drosophila melanogaster diantaranya:
1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang.
2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm.
1. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya.
1. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
2. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung.
3. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
4. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibanding mata majemuk.
5. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam
Sayap panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax.


III. Alat dan bahan
A. Alat
1. Blender
2. Tisu
3. Cover glass
4. Toples
5. Plastik
6. Jarum pentul
7. Karet
B. Bahan
1. Pisang yang matang
2. Agar-agar
3. Fermipan
4. Arang
5. Drosophila sp

C. Prosedur Kerja
1. Memblender pisang sampai halus.
2. Mencampurkan hasil blenderan dengan agar-agar, kemudian diebus hingga mendidih.
3. Hasil rebusan tersebut dicampur dengan arang hingga berwarna hitam.
4. Memasukkan ke dalam toples hingga dingin.
5. Membungkus gelas objek dengan tisu, diletakkan miring di atas agar-agar.
6. Memasukkan sepasang Drosophila sp ke dalam toples
7. Menutup toples dengan plastic, diikat dengan karet dan membuat lubang dengan menggunakan jarum pentul di atas permukaan plastik.
8. Mengamati daur hidup Drosophila sp dari hari pertama hingga terbentuk Drosophila baru



IV. Hasil pengamatan dan Pembahasan
a. Tahapan Ciri-ciri Umur
(hari/jam) Foto
Telur Berbentuk bulat lonjong, ukuran sekitar ± 0.5 mm, berwarna putih susu, pada ujung anteriornya terdapat dua tangkai kecil menyerupai sendok yang berfungsi agar telur tidak tenggelam, biasanya terdapat pada permukaan media. ± 19 jam
Larva instar 1 Berbentuk lonjong pipih, berwarna putih bening, berukuran ± 1 mm, bersegmen, berbentuk dan bergerak seperti cacing, belum memiliki spirakel anterior. 2 hari
Larva instar 2 Berbentuk lonjong pipih, berwarna putih, berukuran ± 2 mm, bersegmen, berbentuk dan bergerak seperti cacing, memiliki mulut dan gigi berwarna hitam untuk makan, memiliki spirakel anterior. 3 hari
Larva instar 3 Berbentuk lonjong pipih, berwarna putih, berukuran ± 3-4 mm, bersegmen, berbentuk dan bergerak seperti cacing, memiliki mulut dan gigi berwarna hitam lebih besar dan jelas terlihat dibanding larva instar 2, memiliki spirakel anterior dan terdapat beberapa tonjolan pada spirakel anteriornya. 4 hari
Prepupa Terbentuk setelah larva instar 3 merayap pada dinding botol, tidak aktif, melekatkan diri; berwarna putih; kutikula keras dan memendek; tanpa kepala dan sayap 6 hari
Pupa Tidak aktif dan melekatkan diri pada dinding botol, berwarna coklat, kutikula keras, memendek, dan besegmen. 7 hari
Imago Tubuh terbagi atas cephla, thorax, dan abdomen; bersayap transparan; memiliki mata majemuk biasanya berwarna merah; dan ciri-ciri lainnya menyerupai ciri lalat buah dewasa 8 hari


b. Pembahasan
Pengamatan daur hidup lalat buah diawali dengan membuat media dan memasukkan ebebrapa lalat buah kedalamnya. Sekitar ± 19 jam kemudian muncul bercak-bercak putih yang menempel pada dinding-dinding botol kultur. Berdasarkan literature bercak-bercak tersebut tidak lain adalah telur dari Drosophila sp. Berikutnya pada hari ketiga muncul ulat kecil yang mulai bergerak, ukurannya sedikit lebih besar dari telur dan warnanya putih. Fase ini merupakan fase larva instar 1. Pada fase ini umumnya ulat-ulat tersebut hidupnya dipermukaan medium karena merupakan sumber makanan dari lalat tersebut. Hari berikutnya fase larva instar 1 mulai memasuki fase larva instar dua, hal ini terlihat dari ukuran ulat yang semakin membesar serta pergerakan dari ulat yang semakin aktif. Ulat-ulat tersebut mulai memasuki medium walaupun masih disekitar permukaannya. Hari berikutnya, ukuran larva makin bertambah besar dan fase larva instar 3 mulai muncul. Pergerakan larva ini aktif di atas media maupun di dinding toples. Tahap setelah larva instar 3 adalah prepupa. Prepupa berbentuk lonjong dan terlihat lebih pendek jika dibandingkan dengan larva instar 3, berwarna putih-putih bening, letaknya pada dinding, dan terbentuk setelah larva instar 3 bergerak ke atas (dinding botol) dan tidak aktif lagi. Dan disini larva akan melekatkan diri pada tempat kering dengan cairan sperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa (kepompong). Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi lalat dewasa. Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult (sebelum dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa. (Silvia, 2003) Dewasa pada Drosophila melanogaster dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9 hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya belum terbentang. Sementara itu, lalat betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan akan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan.

V. kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1) Lama waktu siklus hidup Dhrosophila melanogaster yang ditangkap dari dewasa hingga menghasilkan imago memerlukan waktu sekitar 7 hari.
2) Dhrosophila sp mengalami metamorphosis sempurna dengan tahapan-tahapannya diawali oleh telur – larva instar 1 – larva instar 2 – larva instar 3 – prepupa – pupa – imago.