Pogonatum cirratum


1. Habitat
- Di tempat-tempat lembab dan sedikit basah.

2. Ciri-ciri
- Spora berbentuk runcing dan kecil.
- Filoidnya rapat.
- Anteridium dan arkegonium berbentuk runcing

3. Morfologi
- Kaliptra adalah ujung spora yang menutupi sporangium.
- Kapsul adalah tangkai yang mendukung arkegonium dan antheridium.
- Filoid adalah bagian lumut yang menyerupai daun.
- Rhizoid adalah bagian dari lumut yang berfungsi menyerap zat-zat hara.
- Sporangium adalah kotak spora.
- spora adalah alat perkembangbiakan.

4. Anatomi
- Mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan klorofil a dan b.
- Dinding sel terdiri atas selulosa.
- Kapsul spora tegak/mendatar.

5. Reproduksi
Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-sel kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium. Kedua organ penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma berenang (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk membuahi ovum.

Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid (x = 2n) dan berusia pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan). Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.


6. Peranan
- sebagai obat
- mennyerap air hujan

7. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Bryophyta
Class : Musci
Ordo : Bryales
Famili : Pogonataceae
Genus : Pogonatum
Spesies : Pogonatum cirratum