Laporan Lengkap Jaringan Ikat

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dan hewan mempunyai keunikan dal pengabungan berbagai sel-sel misalnya jaringan ikat.jaringan ikat membuat suatu kekontrasan yang menarik pada individu tertentu misalnya pembetukan karakter model tubuh perttahanan tubuh terhadap berbagai jenis inkontaminasi dengan unsur apatogen contohnya makrofag. jaringan ikat menyokong tubuh menjadi begitu unik bagi seorang atlet atau olahragawan.jaringan ikat juga memperbaiki serta menyalurkan atau transpor berbagai macam nutrien melalui darah dan lain-lain.namun banyak yang masih tersirat dari jaringan ikat yang belum begitu diketahui dengan pasti fungsi dan penbentukan unsur-unsur penyusunnya.seiring berkembangnya tehknologi berbagai macam penelitian telah dilakukan untuk perkembangan ilmu biologi terutama tentang jaringan ikat.dengan dilatarbelakangi oleh hal tersebut maka kami akan melakukan praktikum sederhana melihat bentuk serta zat penyusun dan bagian-bagian jaringan ikat beserta fungsinya agar bisa m,enarik sebuah kesimpulan yang sederhana pula.







B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah untuk mengamati jenis-jenis jringan ikat padat tidak teratur, jaringan rawan hialin, dan mengamati struktur histology tulang kompak.
C. Waktu dan Tempat
Adapun tempat dan waktu diadakannya praktikum yaitu:
Hari/Tanggal: Sabtu, 07 Mey 2011
Pukul : 12.00-14.00 Wita
Tempat : Laboratorium Pendidikan Biologi, lantai 1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
Samata Gowa.








BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Jaringan ikat atau penyambung bertanggung jawab untuk memberikan dan mempertahankan bentuk tubuh. Karena mempunyai fungsi mekanis, mereka terdiri dari suatu matriks yang berfungsi menghhubungkan dan mengikat sel dan organ yang akhirnya memberikan sokongan kepada tubuh. Berbeda dengan jenis jaringan lain, jaringan ikat terutama berfungsi melalui komponen ekstraselnya. Jaringan ikat sering disebut juga jaringan penyokong atau penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpitan rapat, tetapi berpencar-pencar, dan jika brhubungan, hanya pada ujung-ujung protoplasmanya(Zulkarnaim 2010, 16).
Jaringan ikat selain neuroglia hanya berasal dari mesoderm. Berbeda dengan jaringan epitel, dimana jaringan matriks ekstraselnya sedikit. Pada jaringan ikat, kecuali jaringan lemak ditandai dengan banyaknya matriks ekstra sel melebihi sel-selnya. Matriks ekstra sel bervariasi, baik mengenai susunanya maupun sifat-sifat fisiknya. Adanya variasi ini menjadi sebab terdapatnya perbedaan konsistensi yang besar diantara bermacam-macam jaringan ikat. Pada darah, matriksnya dalam bentuk cair, pada jaringan ikat jarang berupa sol, pada tulang rawan berupa gel keras dan pada tulang padat dan bermineral(Tim Dosen 2011, 7).
Merupakan jaringan yang berfungsi memperkuat tubuh, mengisi tubuh atau menghubungkan jaringan yang satu dengan yang lain. Melihat strukturnya jaringan ikat biasanya mengandung sel-sel yang relative jarang dengan antar sel yang banyak. Jaringan ikat terdiri dari jaringan rawan, jaringan darah, jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, dan jaringan tulang sejati(Iryani 1987,19).
Menurut zulkarnaim, (2010, 16-17), jaringan ikat dapat berfungsi sebagai berikut ini:
1. Penyokong, pengikat, dan pengisi: jaringan epitel, jaringan otot, dan jaringan saraf satu sama lain dihubungkan oleh jaringan penyambung. Selain itu jaringan penyambung mengisi ruang-ruang diantara sel-sel. Tendon atau urat merupakan jaringan penyambung yang menyokong atau menghubungkan antara jaringan otot dan tulang.
2. Pembungkus: jaringan ikat membungkus jaringan lain, biasanya merupakan bentuk selaput atau kapsul yang mengelilingi organ tubuh, misalnya capsule dari ginjal dan meninges yang membungkus otak.
3. Penyimpanan: berbagai jenis lipida yang penting sebagai cadangan makanan disimpan dalam bentuk adipose yang kaya dengan glikosaminoglikan. Jaringan ikat kendur berfungsi sebagai penyimpanan cadangan air dan elektrolit, terutama ion Na+ .
4. Pertahanan: peranan jaringan penyambung dalam pertahanan tergantung pada komponen selulernya. Jaringan penyambung mengandung sel-sel fagositik yang disebut magrofag yang mampu memakan partikel-ppartikel dan mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh.
5. Perbaikan: kemampuan regenerasi jaringan penyambung yang tinggi dapat dengan mudah memperbaiki jaringan yang mengalami implamasi atau rusak.
6. Transportasi: ada hubungan yang erat antara kapiler darah, pembuluh darah dan jaringann ikat. Kedua pembuluh ini selalu dihubungkan oleh jaringan penyambungyang membantu membawa nutrisi dari pembuluh darah ke jaringan yang lain atau membawa sampah metabolism dari sel ke darah.
7. Nutrisi: matriks jaringan penyambung berfungsi sebagai media dimana nutrient dan sampah metabolism dipertukarkan diantara sel-sel dan suplai darah yang mengandung zat-zat gisi.
Pada jaringa ikat dikenal tiga macam serabut yaitu serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut retikuler. Serabut-serabut terssebut terendam di dalam cairan interseluler. Elemen selulernya sangat bervariasi, sel-sel dapat berupa fibroblast, fibrosit, makrofag dan sebagainya(Tim Dosen 2011, 7).
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat, menambat, dan menyokong berbagai jaringan, organ, dan bagian badan, dimana jaringan ini dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matriks ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari mesenkim (sel-sel mesenkim), di mana sel-sel mesenkim tersebut akan berdiferensiasi menjadi sel-sel penyusun jaringan ikat pada tubuh dewasa.
Jaringan ikat terdiri atas sel-sel dan zat ekstrasel yang disebut matriks (kecuali darah dan limfe). Substansi dasar dari jaringan ini adalah zat amorf, transparan, tanpa warna, besifat seperti gel semi cair dengan kadar air tinggi, berfungsi untuk
menunjang jaringan ikat dan mengelilingi sel serta seratnya. Substansi dasar ini terutama terdiri dari glikosaminoglikans dan glikoprotein dengan asam hialuronat sebagai glikosaminoglikans utamanya(Arum 2009, 1).
Menurut Yusran, (2000, 3), yang termasuk jaringan penguat adalah :
1. Jaringan Ikat, Jaringan ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan ekstra seluler. Cairan ekstra seluler dan serabut disebut matriks. Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem organ, menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.
2. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago), jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh.
3. Jaringan Tulang, jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur). Tulang merupakan komponen utama dari kerangka tubuh dan berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan tempat melekatnya otot kerangka.
4. Jaringan Darah, jaringan darah merupakan jaringan penyokong khusus, karena berupa cairan.
5. Jaringan Limfe/Getah Bening, asal jaringan limfe adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah, komponen terbesarnya adalah air dimana terlarut zat-zat antara lain glukosa, garam-garam, asam lemak. Komponen selulernya adalah limfosit. Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe. Fungsi jaringan limfe selain untuk kekebalan tubuh (adanya limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.
Menurut Zulkarniam, (2011, 20), berdasarkan komposisi strukturalnya, jaringan ikat dapat dibagi menjadi tiga golongan komponen, yaitu:
1. Sel-sel jaringan ikat
a. Fibroblast, merupakan sel jaringan ikat yang berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein, membuat serat, dan substansi intraseluler amorf. Fibroblast adalah sel yang paling banyak terdapat dalam jaringan ikat.
b. Makrofag adalah sel jaringan ikat yang bentuknya berubah-ubah. Berukuran antara sel-sel 10-30 ᶮm dan umumnya memiliki inti lonjongatau berbentuk ginjal yang letaknya eksentris.
c. Sel lemak atau adipose adalah sel jaringan ikat yang telah dikhususkan untuk menampung atau menimbung lemak netral atau produksi panas.
d. Sel plasma adalah sel besar dan lonjong dengan sitoplasma basofilik karena banyaknya reticulum endoplasma kasar, intinya bulat dan letaknya eksentriks, berisikan heterokromatin kasar dan padat.
e. Sel mast adalah sel khas yang membebaskan substansi yang secara farmakologis aktif. Sel iini merupakan sel jaringan ikat bulat sampai lonjong, bergaris tengah 20-30 ᶮm. berfungsi menghasilkan heparin merupakan suatu antikoagulen.
f. Leukosit, merupkan butir darah putih sering ditemukan di dalam jaringan penyambung. Pada umuunya, mereka bergerak melintasi dinding kapilr dan venula dari darah.
2. Serat
a. Serat kolagen berupa serat-serat kolagen segar, berupa benang-benang tanpa warna, namun bila terdapat dalam jumlah besar akan menyebabkan jaringan penghubung ini tampak putih.
b. Serat elastin adalah untaian panjang yang terbuat dari protein yang disebut elastin. Serat elastin berwarna kuning dan mempunyai sifat kelenturan yang tinggi.
c. Serat retiikular adalah serat yang tipis dan halus, serta bercabang. Tersusun atas kolagen yang dilapisi oleh glikoprotein, serta tersambung dengan serat berkolagen.
d. Substansi dasar merupakan suatu campuran kompleks dari glokoprotein dan proteoglikan yang berperan dalam perekatan sel dengan serat-serat jaringan ikat, bersifat tidak berwarna, transparan dan homogen.
Jaringan ikat longgar paling banyak ditemukan di dalam tubuh. Jaringan ini terdiri dari kumpulan sel fibroblas, sel mast, sel makrofag, sel lemak, serat elastin, dan serat kolagen. Jaringan ini memiliki ciri sel-selnya jarang dan sebagian besar tersusun atas matriks. Dalam matriks jaringan ikat longgar hanya sedikit ditemukan serabut. Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material, dan sebagai tumbuhan bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot. Contohnya: mesenkim (pada embrio), mukoid (pada tali pusat), areolar (organ pada umumnya), lemak (jaringan subkutis), retikular (sumsum tulang dan limfonodus)(Arum 2009, 3).
Tulang memiliki pembuluh darah dan saraf sendiri. Secara umum dikelompokkan menjadi dua yaitu tulang kompak dan tulang bunga karang. Pada tulang kompak, di sebelah luarnya diliputi oleh periostium, dan sebelah dalamnya oleh endosteum yang berbatasan dengan sum-sum tulang. Berbatasan dengan periosteum terdapat lamella sirkumfrensial luar atau lamella periosteum yang susunannya sejajar dengan permukaan luar tulang. Sedangkan lamella sirkum fransial dalam berbatasan dengan periosteum. Diantara lamella terdapat rongga kecil disebut lacuna, tempat osteosit. Selain itu terdapat saluran-saluran halus dalam matriks yang disebut kenalikuli(Tim Dosen 2011, 8).
Jaringan ikat dalah jaringan yang berfungsi mengikat dan menyokong jaringan lain. Jaringan ikat terdiri dari 3 unsur utama, yaitu matriks ekstraseluler, sel-sel penyokong dan serabut protein. Serabut proteinnya (fibra) terdiri dari serat kolagen, serat elastik dan serat retikuler. Serat kolagen adalah protein yang paling berlimpah pada hewan. Serat kolagen bersifat elastik dan berfungsi menjaga setiap organ melekat di tempatnya. Serat elastis terdiri dari untaian protein elastin yang bersifat seperti karet, serat ini dapat memulihkan organ kembali ke bentuk semula, misalnya saat kita mencubit kulit tangan. Serat retikuler adalah kolagen yang tipis dan bercabang, berfungsi menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lainnya(zainal 2008, 13).
Jaringan ikat terbagi menjadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan tulang rawan, jaringan tulang sejati dan darah. Jaringan ikat longgar paling banyak terdapat dalam tubuh, jaringan ini berfungsi mengikatkan epithelium dengan jaringan dibawahnya dan berfungsi menjaga agar organ tetap berada pada tempatnya. Serat jaringan ini tertenun longgar, dan di antara serat-seratnya terdapat sel-sel fibroblast yang berfungsi mensekresikan protein serat ekstraseluler, sel-sel makrofag yang berfungsi sebagai sistem pertahan tubuh, sel-sel lemak yang membentuk jaringan adiposa, sel-sel pingmen dan sel-sen mesenkim. Jaringan ikat padat adalah jaringan yang banyak mengadung serabut berkolagen yang tersusun dalam berkas paralel. Contohnya tendon yang berfungsi melekatkan otot ke tulang dan ligamen yang menghubungkan tulang dengan tulang lain pada persendian(Yusran 2000, 14).
Jaringan tulang rawan (cartilago) terdiri dari serat berkolagen dan matriks mirip karet yang tersusun dari bahan kondroitin sulfat. Kondroitin sulfat dan serabut kolagennya disekresikan oleh kondosit, yaitu set yang terdapat pada lakuna (rongga) pada tulang rawan. Kombinasi kolagen dan kondroitin sulfat membuat tulang rawan menjadi jaringan yang kuat tetapi fleksible. Jaringan tulang rawan yang terletak pada hidung dan telinga disebut kartilago elastis, pada cincin-cincin trakea disebut kartilago hyaline dan pada lempengan antarvertebra disebut cartilage fibrosa. Jaringan tulang rawan dibungkus oleh selaput fibrosa yang disebut perikondrium. Contohnya ikan hiu yang rangkanya terbuat dari tulang rawan. Pada masa embrionik, sebagian vertebrata juga berkerangka tulang rawan yang kemudian berganti menjadi tulang sejati(Yusran 2000, 17).
Jaringan tulang sejati adalah kerangka yang menyokong tubuh, dan merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral. Sel-sel pembentuk tulang, yaitu osteoblast mensekresikan matriks kolagen dan ion kalsium, magnesium dan fosfat. Deposit mineral ini membuat tulang sejati menjadi keras. Struktur tulang terdiri atas system haversi. Sistem haversi terdiri canalis haversi (saluran longitudinal ditengah-tengah, mengandung pembuluh darah), lamella konsentris (terdiri dari matriks bermineral yang berlapis mengelilingi canalis haversi), lacuna (rongga-rongga pada lamella konsentris), osteosit (sel tulang yang terletak di lacuna) dan canaliculus (saluran yang menghubungkan antarlakuna). Jaringan tulang dibungkus oleh serabut fibrosa yang disebut periosteum(Arum 2009,16)
Jaringan tulang rawan (cartilago) terdiri dari serat berkolagen dan matriks mirip karet yang tersusun dari bahan kondroitin sulfat. Kondroitin sulfat dan serabut kolagennya disekresikan oleh kondosit, yaitu set yang terdapat pada lakuna (rongga) pada tulang rawan. Kombinasi kolagen dan kondroitin sulfat membuat tulang rawan menjadi jaringan yang kuat tetapi fleksible. Jaringan tulang rawan yang terletak pada hidung dan telinga disebut kartilago elastis, pada cincin-cincin trakea disebut kartilago hyaline dan pada lempengan antarvertebra disebut cartilage fibrosa. Jaringan tulang rawan dibungkus oleh selaput fibrosa yang disebut perikondrium. Contohnya ikan hiu yang rangkanya terbuat dari tulang rawan. Pada masa embrionik, sebagian vertebrata juga berkerangka tulang rawan yang kemudian berganti menjadi tulang sejati(Arum 2009, 17).

0 komentar:

Posting Komentar